Rep: Faizah Mutia/ Red: Muhammad Sholeh

Asrama MAN 22 Jakarta, sebagai lembaga pendidikan berbasis semi pesantren, tak hanya mengajarkan pelajaran akademis, tetapi juga melatih santriwati dalam hal kepemimpinan dan organisasi. Salah satu organisasi yang memiliki peran penting di asrama adalah Divisi Asrama (Divma), yang menjadi bagian dari OSIS namun dengan hak otonomi penuh dalam mengelola kegiatan dan kehidupan di asrama.
Divma didirikan pada tahun 2019 dengan tujuan utama untuk melatih santriwati dalam mengelola organisasi dan memperkenalkan mereka pada dunia kepemimpinan. Organisasi ini memberikan kesempatan bagi para pengurusnya untuk mengembangkan keterampilan manajerial, mulai dari perencanaan kegiatan, pengelolaan acara, hingga pemecahan masalah yang muncul di lingkungan asrama.
“Salah satu hal yang membedakan Divma adalah adanya kebebasan dalam pengelolaan, sehingga para pengurus dapat berinovasi dan menciptakan kegiatan yang bermanfaat bagi sesama santriwati,” ujar Mutia, Ketua Divma yang kini menjabat di kelas 11.

Kegiatan yang Dikelola Divma
Salah satu kegiatan ikonik yang dikelola oleh Divma adalah Nisayiyah diantaranya table manner, menyulam, Ekskul Renang, Panahan. Serta yang paling menarik minat para santriwati adalah Panggung Gembira, sebuah acara yang menampilkan berbagai keterampilan santriwati, mulai dari MHQ, seni musik, tari, hingga pidato 3 bahasa, arab/inggris dan indonesia. Panggung Gembira menjadi ajang bagi santriwati untuk menunjukkan kreativitas mereka dan memperkuat rasa kebersamaan di asrama. Kegiatan ini juga menjadi salah satu cara untuk mengembangkan potensi diri santriwati di luar bidang akademis.
Selain itu, Divma juga menyelenggarakan kegiatan lain yang bertujuan untuk mempererat tali persaudaraan antar penghuni asrama, seperti kegiatan olah raga, pelatihan kepemimpinan, serta acara bakti sosial untuk membantu masyarakat sekitar.
Regenerasi dan Kepengurusan
Pengurus Divma terdiri dari santriwati kelas 11, yang merupakan pengurus inti, serta beberapa santriwati dari kelas 10 sebagai bagian dari proses regenerasi. “Kami percaya bahwa regenerasi merupakan bagian penting dalam menjaga keberlanjutan Divma dan memberikan kesempatan kepada generasi berikutnya untuk belajar dan berkontribusi dalam organisasi,” ungkap salah seorang pengurus Divma.
Sebagai bentuk evaluasi dan perbaikan berkelanjutan, pengurus Divma rutin mengadakan rapat internal setiap minggu untuk membahas kegiatan yang telah dilaksanakan dan merencanakan acara-acara selanjutnya. Setelah rapat internal, mereka juga mengadakan rapat dengan pengasuh asrama untuk memastikan bahwa setiap kegiatan berjalan dengan lancar dan sesuai dengan tujuan yang diinginkan.

LPJ Sebagai Evaluasi Akhir Masa Jabatan
Pada akhir masa jabatan pengurus, Divma membuat Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) yang diserahkan kepada Kepala Madrasah dan Wakil Kepala Madrasah Bidang Asrama. LPJ ini menjadi bentuk pertanggungjawaban atas semua kegiatan yang telah dilaksanakan selama satu periode kepengurusan. “Kami berharap dengan adanya LPJ ini, transparansi dan akuntabilitas kegiatan Divma dapat terjaga, serta menjadi acuan bagi pengurus selanjutnya untuk melanjutkan program yang sudah berjalan dengan baik,” jelas ketua Divma.

Organisasi divma MAN 22 Jakarta telah membuktikan diri sebagai wadah yang efektif dalam melatih kepemimpinan santriwati. Dengan kegiatan-kegiatan yang mengasah keterampilan manajerial dan pengelolaan, Divma terus berkembang dan berkontribusi dalam menciptakan lingkungan asrama yang kondusif serta penuh semangat kebersamaan. Adanya Divma juga memastikan bahwa santriwati tidak hanya berkembang dalam bidang akademik, tetapi juga siap menghadapi tantangan kehidupan dengan keterampilan kepemimpinan yang mumpuni.